Saat ini, kita telah memasuki era industri 4.0 dimana kemajuan teknologi informasi yang didukung oleh penggunaan internet sangat mendominasi. Terkait dengan informasi, komunikasi juga terdorong menjadi semakin mudah, murah, dan bebas dilakukan. Sebagian besar orang memiliki media sosial yang setiap saat mereka akses untuk bisa berkomunikasi dan mengaktualisasikan diri. Namun di sisi lain, hal ini dapat menjadi bumerang jika tidak dibarengi dengan pengetahuan mengenai informasi yang benar dan bohong. Sebagai contoh, beberapa influencer tertangkap berbohong saat melakukan flexing. Konten flexing menjadi bahasan yang aktual di content creator atau influencer. Istilah flexing mengacu pada orang yang senang memamerkan kekayaan. Apa saja bisa dipamerkan, seperti mobil mewah, tas branded, jumlah saldo atm, belanja, traveling. Tujuan dari pamer ini beragam salah satunya adalah untuk menunjukkan status sosial. Nah orang-orang yang kemudian dianggap kaya ini kemudian diberi julukan sebagai Suldan atau Crazy Rich. Menurut pakar bisnis Rhenald Kasali, flexing juga banyak digunakan sebagai strategi pemasaran.
Upaya untuk meningkatkan pemahaman mengenai informasi sangat diperlukan. Pemahaman ini dapat menjadi benteng terhadap informasi yang tak berdasar dan juga menjadi modal untuk berpikir kritis sehingga dapat berkontribusi bagi masyarakat dengan cara memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi di kehidupan sehari-hari, baik di masa kini maupun masa mendatang.
Design thinking merupakan proses seseorang mengelola cara berpikir. Kemampuan untuk mengelola ini termasuk kemampuan berpikir kritis, kreatif serta solutif dalam menyaring informasi dan menjawab permasalahan yang ada saat ini dan masa mendatang. Dengan kemampuan berpikir kritis, seseorang akan berpikir secara perlahan dan melihat suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang. Mereka akan mempertimbangkan data dan fakta sebelum mengambil keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil akan lebih sesuai dengan permasalahan yang ada karena dipikirkan secara matang dan hasilnya pun tidak bias. Sementara mampu berpikir secara kreatif dalam menghadapi suatu permasalahan akan meluaskan pandangan untuk melihat berbagai opsi penyelesaian atas berbagai permasalahan yang ada.